RSUD H.Damanhuri Barabai berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan yang prima, salah satunya dengan memberikan fasilitas canggih dan tenaga kesehatan yang profesional.
BARABAI, 26 Maret 2024 - Hari ini, RSUD H. Damanhuri Barabai merayakan momen bersejarah dengan peresmian Gedung Ruang Rawat Inap Intensif Anak (PICU), Intensif Neonatal (NICU), dan Perinatologi. Acara ini dihadiri Bupati Hulu Sungai Tengah, Unsur Forkopimda, Komisi 1 DPRD, Kepala Bidang Peyanana Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah Kab.HST, Perwakilan BPJS Cabang Barabai, Perwakilan Bank Kalsel, Kepala Lapas kelas II HST, Ketua MUI Kab.HST dan Direktur Rumah Sakit sebanua Enam.
Acara diawali dengan pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars HST, Kemudian dilanjutkan dengan Doa yang dipimpin oleh Ketua MUI HST, Ustadz Khairuddin, LC, dan Pemutaran Video Gedung Rawat Inap Picu, Nicu dan Perinatologi.
Dalam laporan Direktur, dr.Nanda Sujud Andi Yudha Utama, Sp.B menyampaikan bahwa ada komitmen bersama dari Kementerian Kesehatan untuk memperbarui alat kesehatan, sementara ruang PICU dan NICU mampu menampung 18 pasien dengan berbagai tingkat keparahan, serta dilengkapi dengan peralatan medis yang memadai, termasuk alat bantu nafas yang digunakan secara bersama-sama. “Selama bulan Januari dan Februari 2024, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mengalami lonjakan yang signifikan. Dengan bantuan Dinas Kesehatan, RSUD H. Damanhuri Barabai berhasil menambah inkubator dan tempat tidur dari puskesmas setempat, memperkuat pelayanan di rumah sakit. Kedatangan barang-barang baru, seperti 20 tempat tidur dan monitor sentral pada akhir Maret 2024, diharapkan akan meningkatkan kualitas pelayanan.” Lanjut dr.Nanda.
Dr. Nanda juga mengumumkan rencana untuk periode 2024-2027, dimana akan ada peningkatan peralatan medis canggih dan dukungan dari pemerintah daerah dalam bentuk pembangunan garasi dan ruang khusus. Selain itu, diharapkan akan ada penambahan formasi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 530 orang, termasuk 150 formasi untuk tenaga kesehatan.