studi banding ini dapat memberikan gambaran bagaimana pelaksanaan layanan rawat inap napza dan layanan rawat inap napza detoks baik dari segi sarana, prasarana maupun tenaga kesehatan terutama perawat.
‘’Yang memang dari pemateri sendiri mengatakan perawat yang dikirim untuk pelatihan diharapkan bisa menjadi pasien yang menjalani proses rehabilitasi napza sehingga bisa merasakan bagaimana proses rehabilitasi tersebut.’’
Rombongan Rumah Sakit Umum Daerah
Haji Damanhuri Barabai (RSHD) melakukan kunjungan Studi Banding ke Rumah Sakit
Jiwa (RSJ) Sambang Lihum Provinsi Kalimantan Selatan, terkait dengan
rencana pelaksanaan layanan rawat inap rehabilitasi napza dan layanan rawat
inap napza detoks, Sabtu (24/02/24).
Studi Banding diikuti Direktur
RSHD Barabai, dr. Nanda Sujud Andi Yudha Utama, Sp. B., Plt. Kepala Bidang
Pelayanan Medik dan Penunjang Medik, dr. Era Ery Dhani beserta Dokter Spesialis
Jiwa dr. Danu Saputra, Sp. KJ dan dr. Lena Sovi E. Sitorus, Sp. KJ. Turut
hadir juga Kepala Seksi Pelayanan Penunjang Medik Muhammad Rahman Hidayat, S.
Farm., Apt, Kepala Seksi Keperawatan Dan Kebidanan Intensif, Darurat Dan
Rawat Inap, Cahyaningtyas Arie Junita, S.Kep.Ns, Kepala Seksi Keperawatan Dan
Kebidanan Rawat Jalan, Siti Salasiah, S.Kep. Ns, Kepala Seksi Mutu Pelayanan
Non Medik Edy Rosadi, S.Kep. Ns., Manajer Pelayanan Pasien (MPP), Fatimah, AMK
dan perwakilan perawat Ruang Perawatan Al-Mukarramah (Kejiwaan).
Plt. Direktur RSJ Sambang Lihum,
dr Yuddy riswandhy noora dan jajarannya menyambut dengan hangat Rombongan RSHD
Barabai yang berjumlah 13 orang di Gedung Management RSJ Sambang Lihum Provinsi
Kalimantan Selatan lebih tepatnya di gedung Virtual.
Dalam pertemuan tersebut dr. Nanda
mengungkapkan maksud dan tujuan kunjungan RSHD Barabai ke RSJ Sambang
Lihum, Studi Banding ini upaya dan langkah awal untuk memastikan sebuah
angan-angan kami bisa terwujud, yaitu
pelayanan rehabilitasi Rawat Inap napza dan detoks di RSHD Barabai.
Motivasinya untuk mengadakan
pelayanan rawat inap rehabilitasi napza ini sebagai salah satu usaha memenuhi
kebutuhan masyarakat yang saat ini layanan tersebut cukup jauh diakses.
"kami berharap RSHD Barabai
bisa membangun relasi untuk mendapatkan pengetahuan dan pembelajaran serta
bimbingan yang selalu berkelanjutan dari RSJ Sambang Lihum " harap dr.
Nanda.
Tujuan RSHD Barabai disambut baik
oleh Direktur RSJ Sambang Lihum, dalam pertemuan itu ia menyampaikan
bahwa rehabilitasi napza ini memang membutuhkan keseriusan dan tekad yang
kuat dalam pelaksanaannya. Karena pasien-pasien yang memasuki rehabilitasi ini
akan mengalami berbagai macam peristiwa atau masalah sehingga inilah yang akan
menjadi tugas kita untuk membantu memecahkan masalah dan membuat kehidupan baru
yang lebih baik bagi mereka.
Dalam kesempatan itu juga rombongan RSHD Barabai diberikan materi oleh 2 orang narasumber dari RSJ Sambang Lihum yang hebat yaitu dr. Firdaus, Sp.KJ (K) dan M. Riswan.
Dalam
materinya dr. Firdaus, Sp. KJ (K) memberikan informasi tentang tata laksana
Napza, sedangkan M. Riswan tentang bagaimana pelaksanaan rehabilitasi Napza.
Setelah dilakukan diskusi tentang materi yang disampaikan, rombongan studi banding diizinkan untuk melakukan telusur lapangan dan melihat langsung kegiatan dari program yang diberikan kepada pasien rehabilitasi napza dan napza detoks. Pertemuan studi banding tersebut diharapkan RSHD Barabai bisa melaksanakan layanan rawat inap rehabilitasi napza dan layanan rawat inap Napza Detoks.
Kepala Seksi Keperawatan dan Kebidanan Intensif, Darurat
dan Rawat Inap, Cahyaningtyas Arie Junita, S.Kep.Ns menuturkan dengan adanya
studi banding ini dapat memberikan gambaran bagaimana pelaksanaan layanan rawat
inap napza detoks dan layanan rawat inap napza detoks baik dari segi sarana, prasarana
maupun tenaga kesehatan terutama perawat.
‘’memang dari pemateri sendiri mengatakan perawat yang dikirim untuk pelatihan diharapkan bisa menjadi pasien yang menjalani proses rehabilitasi napza sehingga bisa merasakan bagaimana proses rehabilitasi tersebut.’’ Tutup, Cahya. (HAN)